edelweis
  • Home
  • About Us
  • CatPer
  • Suku Baduy
  • Budayaku
  • Hubungi

Setahun Dua Bulan

Diposkan oleh Dee di 1:20 AM

Genap setahun dua bulan sudah kirana mengenal artha. Sosok yang hampir mengisi hari-harinya belakangan ini. Pertemuan yang terlalu standar bahkan biasa di saat keduanya sama-sama bertugas di luar kota. Di salah satu kabupaten kota yang tidak terlalu besar.
"ada mas artha?"  Tanya kirana pada laki-laki di luar tenda seketariat  "ada di dalam" laki-laki itu menunjuk tenda di belakangnya.

kirana langkahkan kaki dan menyibak pintu tenda yang terbuat dari terpal itu.
"mas arta"? bertanya pada lelaki bertubuh kurus menggunkan polo shirt putih dan jeans biru  yang sedang merebahkan badannya diatas tumpukan kardus produk. "iya saya" dengan wajah gugup dan kaget. " Saya minta data-data foto-foto ya buat laporan saya" " iya mba" jawabnya dengan wajah kaget. Mungkin dalam hatinya berkata " ini siapa ya orang asing tiba2 minta dokumentasi," hahhahah ya masih terekam  dalam ingatan kirana ketika kirana sama sekali tidak mengajaknya berkenalan atau bahkan menjulurkan tangan menyebutkan nama.

Awal itulah Kirana mengenal artha dan butuh waktu hampir 3 bulan untuk kirana bisa ngobrol dengan artha. Ya semenjak kejadian itu kirana dan artha pernah saling bertemu beberapa kali dalam kegiatan kantor tapi tidak ada sama terlihat berbincang atau ngobrol kecil. Ya mungkin sama-sama gengsi atau belum berniat mengobrol. singkat cerita kirana dan arta bisa berbicang panjang lebar tentang banyak hal atau bergosip tentang pekerjaan ketika di satu kota kecil di timur. Ketika sedang bekerja. 

Kirana yang sedari dulu sendiri kelilng panggung,tenda bahkan makan siang sendiri. kali ini kebetulan arta bertugas mengambil gambar jadilah kirana dan artha berbicang dan berkerja bersama dalam artian bareng-bareng. Obrolan tercipta layaknya orang baru saling mengenal. biasa dan standar mengalir begitu saja. Hingga saat dimana  kirana begitu asik melihat permainan kampung yang sedang di lombakan di tengah lapangan,gebuk bantal dan artha sibuk mengambil beberapa gambar. 

"mbak, seneng panas ya? kok betah di tengah lapangan?" tanya artha
" ah ini seru mas, ini permainan yang aku tunggu kalau ke sini, eh tapi iya panas banget ya aduh lupa bawa topi biasanya aku bawa" ujar kirana.
"ini mau pakai?" kata artha seraya mau melepaskan topinya.
"eh nda perlu gpp kamu pake aja topi" kirana mencoba menolak tawaran artha

Dalam hati kirana agak kaget dengan reaksi dari artha sederhana iya namun itu yang membuat kirana berpaling dan melihat artha lebih lama dalam artian ada simpati untuk artha. 

Semenjak hari itu arta mengisi hari-hari kirana. Mulai dari joke joke konyol hingga berbincang tentang hal-hal yang rumit dan berat. ya genap sudah satu tahun dua bulan kirana dan artha saling mengenal. bagi kirana artha merupakan obat yang selalu dia cari ketika sakit. Ketika sakit akan pekerjaan akan kesuntukan. Dan arta menawarkan semua itu dengan candaan dan kata-kata yang cukup membuat kirana tenang.

 Artha hadir dengan sosok diri nya apa adanya. Lelaki pendiam yang tak pandai berbicara panjang lebar. Artha mungkin jauh lebih nyaman mendengarkan jadilah artha pendengar yang baik untuk kirana.dari artha kirana belajar kesederhanan,Belajar bersabar dan belajar mengalahkan ego. Dengan artha bukan tidak sering terjadi pertengkaran. 

Namun pada akhirnya satu dengan yang lain tau kapan harus menurunkan egonya.Kirana belajar akan sederhana,Sesederhana ketika rindu hadir dan jarak jadi penghalang sekedar mendegar suara artha rindunya cukup terobati. Jika ada kesempatan kirana bertugas dan artha pun mereka meluangkan waktu untuk sekedar makan malam bersama atau sekedar ngbrl secara live bukan via telepon. Dan itu cukup buat kiraana bahagia tak terukur. Kirana belajar akan rasa itu. Rasa yang tak pernah dia rasakan rasa tak perlu pembuktian berlebihan. 

Di dekat artha kirana menjadi perempuan dia merasa di perlakukan layaknya perempuan dia tanggalkan kemandiriannya dia tanggalkan egonya yang selama ini menjadi tameng buat kirana. sosok kirana di mata teman-teman adalah perempuan tomboy,cuek,mandiri dan semuanya bisa dia lakukanan sendiri. Tapi tidak bagi artha. artha memperlakukan kirana dengan baik dengan  caranya sendiri. dan itu yang membuat kirana sangat nyaman dengan artha selama ini.


KIrana sangat sayang dengan artha namun kirana sadar rasa sayangnya itu tak mampu buat mereka bersama. Artha sosok yang mampu membuat kirana tertawa terpingkal2 tengah malam bahkan bisa membuat kirana kebinggungan tujuh keliling karena tak ada sepucuk kabarpun dari artha seharian.

Di satu tahun dua bulan kita pertama bertemu kirana hanya ingin berterimakasih dengan artha sudah mengisi dan menjadi bagian terindah dalam hidup kirana yang kelak akan menjadi cerita tanpa titik ataukah Akan berakhir di titik bukan koma. Kirana hanya menikmati rasa dan waktu yang masih ada saat ini dan beberapa menit kedepan dengan artha karena kirana dan artha pun tidak tau kapan anugerah waktu untuk mereka seperti sekarang ini diambil. Kirana hanya ingin membuat kenangan yang banyak dengan artha kelak akan jadi cerita dan tersimpan manis di sisi kiri hati kirana. 

Email ThisBlogThis!Share to XShare to Facebook

0 komentar:

Post a Comment

Home Older Post
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

  • Jaran kepang riwayatmu kini
  • Sekelumit cerita dari Pedalaman suku baduy
  • TeNTaNg EdeLwEis
  • Foto Pendakian
  • sosok gie
  • Semua berawal dari Guyonan TORAJA
  • terimakasihku untukmu embun pagiku
  • sebungkus nasi padang di situs megalitikum gunung padang
  • Karena aq mencintai edelweis
  • ...Edelweis berkata terhadap embun pagi...

Blog Archive

Categories

  • budayaku
  • Catatan Perjalanan
  • cianjur
  • curhatku
  • edelweis
  • j awa barat
  • picture adventure
  • sebait kata
  • situs gunung padang
  • suku baduy
  • tentang dia

Contact Form

Name

Email *

Message *

About Me

My photo
Dee
Perempuan yang jatuh cinta akan keindahan si mungil edelweis.Saya sangat mencintai perjalanan.Penikmat kopi dan tenun khas segala pattern ini suka sekali tidur :). Suka sekali menulis walau kadang-kadang masih ambigu dan jarang di publish.
View my complete profile
Copyright © 2014 edelweis .