Beradasarkan rasa penasaran yang tinggi akan situs megalitikum ini yang sempat jadi pembicaraan banyak orang-orang. Karena konon katanya situs ini lebih tua dari piramida di mesir wawwww. Alhasil keinginan saya semakin mengebu apalagi melihat banyak tawaran dari trip ini menjamur di berbagai komunitas membuat rasa ingin tau dan menginjakan kaki ini di tempat tersebut. Setelah berhasil merayu teman-teman saya untuk mengolok situs megalitikum gunung padang ini saya dan 8 orang teman saya melakukan perjalana menggunakan motor dari jakarta kamis malam selepas pulang kerja. Dengan tujuan ciboadas karena kami melakukan perjalanan malam guna menghindari macet karena long weekend kemarin dan tujuanya ciboadas karena kami akan istirahat sejenak di warung tempat saya biasa kesini. Jumat pagi kami disuguhkan pemandangan khas ciboadas dan dingin yang lumayan menusuk tulang.
 |
pagi di cibodas |
Jam 9 pagi kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke cianjur. Kurang lebih sampailah kami di alun-alun cianjur ambil jalur kekanan menuju warung kondang. fuihh perjalanan yang cukup jauh bagi kami terlebih dari 9 orang kami tidak ada satupun yang pernah kesini. Bermodalkan GPS dari telepon selular teman-teman saya dan GPC alias Global Possition Cangkem ( Baca Bertanya) Sampailah kami di warung kodang sudah terlihat plang bertuliskna situs megalitikum gunung padang 20km. Bahagianya karena jalan yang kami ambil tidak salah :). Perjalanana ini yang dapat di lihat adalah rumah-rumah penduduk.
 |
jalanan yang mulai tidak bersahabat |
Ya karena jalur ini memang melewati perumahan penduduk. jalanan yang tidak bagus dan berbabatu menambah lama perjalanan ini. Harap - harap cemas dalam hati apakah ini benar jalur yang diambil atau tidak. Dan selajutnya mata ini terbelak karena pemadangan yang di sajikan begitu membuat dada ini bernafas lega. Hamparan kebun teh dan jalur khas punggung pengunungan yang ditanami teh. Indah dan sejuk. Tak seberapa lama sampailah kami di bawah pos situs megalitikum gunung padang. Biaya retribusi untuk mengunjungi situs ini sangat murah hanya Rp.2000 dan Rp.2000 untuk tiket masuk ke dalam situs megalitikum ini. Dan saran untuk yang akan kesini lebih baik membeli makanan di warung kondang karena untuk rumah makan disini ada namun tidak rekomendasi untuk makan berat (alias nasi) untungnya kami membungkus nasi padang jadi sebelum mendaki anak tangga kami isi bensin dahulu hehehe. ya sebungkus nasi padang di gunung padang :)
 |
semakin sampai semakin bagus jalannya |
 |
sebungkus nasi padang di gunung padang |
Untuk sampai keatas (puncak gunung padang) kita harus menaiki beberapa anak tangga ada dua pilihan anak tangga yang cukup curam namun cepat sampai diatas atau ada yang landai namun pastinya lebih jauh jaraknya dan lebih lama sampainya.Tapi dapat dipastikan pemandangan yang didapatkan tak kalah dengan keringat yang bercucuran satu kata INDAH.
 |
anak tangga yang harus di daki untuk sampai puncak gunun padang |
 |
situs megalitikum gunung padang nampak dari atas |
 |
imor sahabat setiaku di gunung padang |
Dan sampailah saya dan teman-teman ke puncak gunung padang dimana terdapat hamparan bebaatuan andesit yang membuat saya berdecak kagum. Bagi pecinta fotografi merupakan tempat yang pas menyalurkan hobby nya karena menurut saya banyak sudut dan sisi yang dapat di eksplore untuk fotografi. begitupun yang punya hobi di foto. Sekilas tentang situs megalitikum gunung padang ini merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Luas kompleks "bangunan" kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3Ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Dan ternyata zaman dahulu situs gunung padang ini diperkirakan digunakan untuk tempat pemujaaan bagi masyakarat yang bermukim pada sekitar tahun 2000 tahun S.M. dan tak heran jika hingga sekarang masih dapat dijumpai bukan hanya wisatawa yang berkunjung namun para peziarah yang datang untuk berdoa seperti yang kami lihat. Setelah puas menyambangi tiap sudut situs ini sambil mendengarkan asal muasal dari pak nanang petugas yang sedang bekerja. Kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke stasiun lampegan dimana yang terkenal adalah terowongan lampegan itu. Terowongan terpanjang pertama yang dimiliki indonesia pada zaman penjajahan belanda ini yang telah merengut banyak nyawa pada saat pembanguanannya sudah lama tidak di gunakana untuk perlintasan. Namun untuk penduduk terowngan ini masih sering dipakai sebagai jalur menyatukan desa satu dengan yang lainya. Esoktisme banguan dan bentuknya membuat saya jatuh cinta. Dan pasti setelah puas bernarsis ria kami melanjutkan pulang karena hari sudah mulai gelap. Akhirnya saya pulang dengan senyum bahagia bahwa ada kek
ayaan budaya tersimpan rapih diatas gunung. perjalanan ini membuat saya semakin jatuh cinta akan indonesia. Indonesia bukan hanya gunung,laut,pantai namun indonesia lebih dari itu berbagai suku,bahasa,sejarah dan pastinya kebudayaan yang banyak untuk di kulik :).
 |
batu yang bertanda kujang (senjata khas jawa barat) |
 |
terowongan lampegan yang merupaka terowngan pertama terpajang pada jaman penjajahan belanda |
 |
dan inilah kami yang bergaya didpn terowngan lampengan |
0 komentar:
Post a Comment