1:20 AM
Setahun Dua Bulan
Genap setahun dua bulan sudah kirana
mengenal artha. Sosok yang hampir mengisi hari-harinya belakangan ini.
Pertemuan yang terlalu standar bahkan biasa di saat keduanya sama-sama bertugas
di luar kota. Di salah satu kabupaten kota yang tidak terlalu besar.
"ada mas artha?" Tanya kirana pada laki-laki di luar tenda
seketariat "ada di dalam"
laki-laki itu menunjuk tenda di belakangnya.
kirana langkahkan kaki dan menyibak pintu tenda yang terbuat dari terpal itu.
"mas arta"? bertanya pada
lelaki bertubuh kurus menggunkan polo shirt putih dan jeans biru yang sedang merebahkan badannya diatas
tumpukan kardus produk. "iya saya" dengan wajah gugup dan kaget. "
Saya minta data-data foto-foto ya buat laporan saya" " iya mba"
jawabnya dengan wajah kaget. Mungkin dalam hatinya berkata " ini siapa ya
orang asing tiba2 minta dokumentasi," hahhahah ya masih terekam dalam ingatan kirana ketika kirana sama
sekali tidak mengajaknya berkenalan atau bahkan menjulurkan tangan menyebutkan
nama.
Awal itulah Kirana mengenal artha dan butuh
waktu hampir 3 bulan untuk kirana bisa ngobrol dengan artha. Ya semenjak kejadian
itu kirana dan artha pernah saling bertemu beberapa kali dalam kegiatan kantor
tapi tidak ada sama terlihat berbincang atau ngobrol kecil. Ya mungkin sama-sama gengsi atau belum berniat mengobrol. singkat cerita kirana dan arta bisa berbicang
panjang lebar tentang banyak hal atau bergosip tentang pekerjaan ketika di satu
kota kecil di timur. Ketika sedang bekerja.
Kirana yang sedari dulu sendiri kelilng panggung,tenda bahkan makan siang sendiri. kali ini kebetulan arta bertugas mengambil gambar jadilah kirana dan artha berbicang dan berkerja bersama dalam artian bareng-bareng. Obrolan tercipta layaknya orang baru saling mengenal. biasa dan standar mengalir begitu saja. Hingga saat dimana kirana begitu asik melihat permainan kampung yang sedang di lombakan di tengah lapangan,gebuk bantal dan artha sibuk mengambil beberapa gambar.
Kirana yang sedari dulu sendiri kelilng panggung,tenda bahkan makan siang sendiri. kali ini kebetulan arta bertugas mengambil gambar jadilah kirana dan artha berbicang dan berkerja bersama dalam artian bareng-bareng. Obrolan tercipta layaknya orang baru saling mengenal. biasa dan standar mengalir begitu saja. Hingga saat dimana kirana begitu asik melihat permainan kampung yang sedang di lombakan di tengah lapangan,gebuk bantal dan artha sibuk mengambil beberapa gambar.
"mbak, seneng panas ya? kok betah di tengah lapangan?" tanya
artha
" ah ini seru mas, ini permainan yang
aku tunggu kalau ke sini, eh tapi iya panas banget ya aduh lupa bawa topi
biasanya aku bawa" ujar kirana.
"ini mau pakai?" kata artha
seraya mau melepaskan topinya.
"eh nda perlu gpp kamu pake aja
topi" kirana mencoba menolak tawaran artha
Dalam hati kirana agak kaget dengan
reaksi dari artha sederhana iya namun itu yang membuat kirana berpaling dan melihat
artha lebih lama dalam artian ada simpati untuk artha.
Semenjak hari itu arta mengisi hari-hari
kirana. Mulai dari joke joke konyol hingga berbincang tentang hal-hal yang
rumit dan berat. ya genap sudah satu tahun dua bulan kirana dan artha saling
mengenal. bagi kirana artha merupakan obat yang selalu dia cari ketika sakit.
Ketika sakit akan pekerjaan akan kesuntukan. Dan arta menawarkan semua itu dengan candaan dan kata-kata
yang cukup membuat kirana tenang.
Artha hadir dengan sosok diri nya apa adanya. Lelaki pendiam yang tak pandai berbicara panjang lebar. Artha mungkin jauh lebih nyaman mendengarkan jadilah artha pendengar yang baik untuk kirana.dari artha kirana belajar kesederhanan,Belajar bersabar dan belajar mengalahkan ego. Dengan artha bukan tidak sering terjadi pertengkaran.
Namun pada akhirnya satu dengan yang lain tau kapan harus menurunkan egonya.Kirana belajar akan sederhana,Sesederhana ketika rindu hadir dan jarak jadi penghalang sekedar mendegar suara artha rindunya cukup terobati. Jika ada kesempatan kirana bertugas dan artha pun mereka meluangkan waktu untuk sekedar makan malam bersama atau sekedar ngbrl secara live bukan via telepon. Dan itu cukup buat kiraana bahagia tak terukur. Kirana belajar akan rasa itu. Rasa yang tak pernah dia rasakan rasa tak perlu pembuktian berlebihan.
Di dekat artha kirana menjadi perempuan dia merasa di perlakukan layaknya perempuan dia tanggalkan kemandiriannya dia tanggalkan egonya yang selama ini menjadi tameng buat kirana. sosok kirana di mata teman-teman adalah perempuan tomboy,cuek,mandiri dan semuanya bisa dia lakukanan sendiri. Tapi tidak bagi artha. artha memperlakukan kirana dengan baik dengan caranya sendiri. dan itu yang membuat kirana sangat nyaman dengan artha selama ini.
Artha hadir dengan sosok diri nya apa adanya. Lelaki pendiam yang tak pandai berbicara panjang lebar. Artha mungkin jauh lebih nyaman mendengarkan jadilah artha pendengar yang baik untuk kirana.dari artha kirana belajar kesederhanan,Belajar bersabar dan belajar mengalahkan ego. Dengan artha bukan tidak sering terjadi pertengkaran.
Namun pada akhirnya satu dengan yang lain tau kapan harus menurunkan egonya.Kirana belajar akan sederhana,Sesederhana ketika rindu hadir dan jarak jadi penghalang sekedar mendegar suara artha rindunya cukup terobati. Jika ada kesempatan kirana bertugas dan artha pun mereka meluangkan waktu untuk sekedar makan malam bersama atau sekedar ngbrl secara live bukan via telepon. Dan itu cukup buat kiraana bahagia tak terukur. Kirana belajar akan rasa itu. Rasa yang tak pernah dia rasakan rasa tak perlu pembuktian berlebihan.
Di dekat artha kirana menjadi perempuan dia merasa di perlakukan layaknya perempuan dia tanggalkan kemandiriannya dia tanggalkan egonya yang selama ini menjadi tameng buat kirana. sosok kirana di mata teman-teman adalah perempuan tomboy,cuek,mandiri dan semuanya bisa dia lakukanan sendiri. Tapi tidak bagi artha. artha memperlakukan kirana dengan baik dengan caranya sendiri. dan itu yang membuat kirana sangat nyaman dengan artha selama ini.
KIrana sangat sayang dengan artha namun
kirana sadar rasa sayangnya itu tak mampu buat mereka bersama. Artha sosok yang
mampu membuat kirana tertawa terpingkal2 tengah malam bahkan bisa membuat
kirana kebinggungan tujuh keliling karena tak ada sepucuk kabarpun dari artha seharian.
Di satu tahun dua bulan kita pertama
bertemu kirana hanya ingin berterimakasih dengan artha sudah mengisi dan
menjadi bagian terindah dalam hidup kirana yang kelak akan menjadi cerita tanpa
titik ataukah Akan berakhir di titik bukan koma. Kirana hanya menikmati rasa
dan waktu yang masih ada saat ini dan beberapa menit kedepan dengan artha
karena kirana dan artha pun tidak tau kapan anugerah waktu untuk mereka seperti
sekarang ini diambil. Kirana hanya ingin membuat kenangan yang banyak dengan
artha kelak akan jadi cerita dan tersimpan manis di sisi kiri hati kirana.